Mantan Kekasih : Bagian 3

” setiap  orang dalam kehidupan memiliki cara untuk menentukan akan jadi apa mereka dalam kehidupan dan pada akhirnya hanya waktulah  jawaban daripada segalanya  ”agnes davonar
Atas saran suster Candra pun pergi menuju sebuah daerah tempat yang dikatakan suci. Ternyata tempat itu adalah sebuah rumah yang menyerupai tempa ibadah klenteng. Chandra mendekat kerumah yang tampak sangat bersejarah dan kuno itu. Terlihat banyak sekali lilin-lilin menyala. Seorang pengasuh tampak sedang membersihkan beberapa sisa-sisa dupa yang habis menyala. Chandra memandang sekitar ruangan yang tampak besar tapi sepi karena sudah malam.
Pengasuh tua yang berjalan dengan perlahan itu sudah berjaga di klenteng itu lebih dari tiga generasi. Ia mungkin generasi terakhir yang mengabdi disana. Saat Chandra hendak masuk keruang tempat ibadah yang lebih dalam dan tampak suci karena tempat itu berupa rumah dengan beberapa ruangan ibadah. Bapak itu terdiam. Bapak Pengasuh sadar Chandra ada disana tapi ia tidak berusaha untuk membuat Chandra sadar bahwa ia bisa melihatnya.
“katanya ini tempat suci, tapi dengan siapa gue bicara.. bapak tua ini juga gak mugkin bisa liat gue? ” Tanya Chandra dalam hati.
Chandra yang terdiam mulai iseng melihat pengasuh tanpa kelelahan membersihan debu asap dupa ia pun menggunakan kekuatan yang ia miliki untuk membantu pengasuh itu membersihan debu abu sisa dupa. Pengasuh terkejut dengan kekuatan Chandra dan sadar bahwa mustahil roh biasa bisa melakukan hal tersebut. Saat bapak pengasuh terdiam. Chandra pun sadar ia bisa dilihat.
“bapak bisa liat saya ?” Tanya Chandra
“kamu perlu apa anak muda disini. Kembalilah ke alam kamu.. ini tempat suci bukan untuk bermain..”
“saya gak kesini bermain pak. Saya kesini untuk meminta bantuan..”
Sambil membersihkan asap debu. Bapak itu mendengarkan Chandra bicara.
“semua orang yang kesini memang bertujuan untuk meminta bantuan, perlindungan dan ketenangan apa bedanya dengan kamu nak?”
“tapi saya berbeda pak. Saya belum mati..”
Bapak itu melihat Chandra dengan bingung.
“mana mungkin orang belum mati bisa memiliki roh yang bergentayangan..”
Chandra jadi ingat suster untuk menyakinkan bapak itu.
“bapak kenal suster.. suster yang kerja di rumah sakit tak jauh dari sini. dia yang kasih tau saya. Untuk kesini meminta bantuan..”
Akhirnya bapak itu percaya. Suster adalah orang pertama yang puluhan tahun lalu sempa dibantu oleh ayahnya yang telah meninggal. Tanpa banyak bicara Ia meminta Chandra untuk menunggu sampai ia selesai membersihkan tempat ibadah. Chandra pun membantu. Ketika semua pekerjaan selesai. Mereka bicara. Chandra menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya dari awal hingga bagaimana ia bisa tiba di tempat ini. Bapak pengasuh mendengarkan dengan penuh seksama.
“jadi saya Cuma pengen bisa hidup kembali pak. Supaya bisa menembus semua kesalahan saya..”
“hidup itu ditangan yang maha esa. Bapak tidak bisa berbuat apa-apa..”
“pak.. kalau pun saya harus mati.. itu sudah takdir saya.. bisa tolong saya untuk nunjukin diri saya seperti yang kata suster itu untuk satu hari saja.. agar saya bisa minta maaf kepada orang yang pernah saya sakiti..”
Bapak pengasuh terdiam. Menyerah terhadap permintaan Chandra
“ kamu mungkin tidak akan hidup kembali, tapi kamu bisa menampakan diri kepada orang yang kamu kehendaki. Orang itu harus orang yang benar-benar mencintai kamu dengan tulus seperti orang tuamu atau kekasih yang kamu katakan itu tapi ada resiko yang harus kamu tanggung “
Chandra terdiam..
“ saya rela lakukan apapun asal bisa kembali ke di dunia.. bisakah bapak menolong saya..”
“suster pernah melakukan hal yang sama.. mungkin kamu bisa mencobanya.. tapi kamu harus benar-benar siap..”
“saya siap..”
Bapak pengasuh tempat ibadah pun mengambil sebuah lilin besar. Lilin yang cukup untuk menerangi satu empat ibadah.  Lalu ia berkata.
“lilin ini akan menyala tidak lebih dari 1 hari.  tapi ingatlah.. ketika lilin ini mati. .maka roh kamu akan lenyap bersamaan dengan padamnya lilin ini.. Karena usia roh kamu habis untuk penampakan kamu kepada orang lain ”
“jadi saya akan mati kalau lilin ini padam..”
“benar.. ketika lilin ini menyala maka tubuh kamu akan bisa menampakan diri. disaat itulah kamu harus melakukan apa yang ingin kamu lakukan.. hitunglah waktumu dengan benar dan ingatlah selalu untuk tidak menemui orang-orang yang tidak bisa menerima kehidupan kamu temuilah orang yang benar-benar tepat. Seperti tujuan kamu. Karena kamu memutuskan untuk mempersingkat kehidupan roh kamu dengan lilin ini. ”
“ berat juga ya.. tapi apakah mereka tidak akan kaget melihat saya ya.. ”
“tentu saja mereka kaget.. jadi ya kamu pikirkan lah cara yang terbaik.
“kamu yakin atau tidak?” Tanya bapak itu ulang pada Chandra.
“baiklah saya siap..”
Bapak itu kemudian berdoa dan menyalakan lilin itu dengan api. Perlahan tubuh Chandra yang kosong mulai tampak berisi dan bercahaya.  Chandra terlihat sangat terkejut dengan dirinya yang Nampak bersinar di tempat ibadah. Proses itu terjadi begitu cepat.
“sudah selesai sekarang gunakanlah kehidupan kamu untuk kebahagiaan kamu..”
“terima kasih pak.. saya akan gunakan waktu saya dengan baik. andai saya benar-benar mati di dunia ini.. saya berharap bapak mau mendoakan ketenangan saya..”
“itu sudah menjadi tugas saya. Selama berjuang anak muda..”
“makasih ya pak, saya tidak akan pernah melupakan kebaikan tempat ini kepada saya..”
“ sudahlah cepat pergi selama kamu melakukan tujuan, saya akan bantu menjaga lilin ini tetap menyala..””
Candra tidak ingin menghabiskan waktunya lilin itu adalah sisa kehidupan yang ia miliki sebelum rohnya hancur. Ia langsung pergi menuju tempat dimana ia ingin sekali saja mengatakan kalimat maaf kepada angel. Sementara bapak pengasuh menjaga lilin kehidupan roh Chandra tetap menyala.
***
Apartement Angel.
Angel sedang tertidur di meja kerja disamping laptop di kamanrya. Tampak lampu meja masih menyala di sampingnya. Tiba-tiba ia bermimpi seperti bertemu Chandra di sebuah tempat yang gelap. Ia memanggil-manggil Chandra berulang-ulang yang tak meresponnya. Ketika ia mendekati Chandra wajah Chandra terlihat menyeramkan dan ia pun terbangun dari mimpi buruknya.  Ia bergegas membersihkan wajahnya di cermin. Mengambil segela air dan memperhatikan waktu masih pukul 2 pagi.
“gua harus pulang ke rumah nyokap.. gak bisa disini lagi.. tempat ini Cuma bikin gua inget hal-hal buruk “
Angel berpikir untuk kembali ke kota ibunya. Ia tidak lagi memiliki nafsu dan semangat untuk ada di kota yang awalnya hanya ia anggap kebahagiaan. Apalagi Chandra telah meninggal. Ia pun mulai menuliskan surat pengunduran dirinya kepada perusahaan tempat ia berkerja. Chandra muncul di apartemet Angel. Angel baru saja selesai menulis surat berhenti kerja lalu me-print out kertas itu dan menaruhnya di meja, ia pergi ke dapur sejenak untuk membuat teh hangat setelah lelah dan mulai mengantuk.
Chandra memperhatkan surat kerja itu. Lalu merobeknya.  Angel kembali dengan segelas teh hangat ia terkejut melihat ceceran kertas yang hancur di meja. Ia merinding. Bergemetar ketakutan.
“ siapa?” teriak angel di ruangan.
Chandra pun menunjukan dirinya. Angel terkejut bukan main dan terjatuh di sofa ruangan.
“ Chandra … mana mungkin..”
“ aku tau kamu pasti bingung.. aku bisa jelasin semua ini..”
“enggak ini Cuma mimpi.. pergi kamu ” teriak angel sambil melempat gelas teh ke arah Chandra tapi tembus melewati tubuhnya dan pecah di tembok.
“angel.. ini aku.. aku bisa jelasin.. aku minta kamu tenang dulu…”
“ini mimpi—ini mimpi.. “ kata angel sambil mencubit dirinya dan terasa sakit, ia pun menyadari ini bukan mimpi.

Kini mereka saling berhadapan.. Angel menatap Chandra dengan penuh ketakutan.. Chandra berusaha tenang dan mendekati Angel dengan perlahan..
“kamu tarik nafas dulu. Coba tenangkan diri kamu.. aku jelasin semuanya..”
Angel mencoba tenang dan melakukan apa yang Chandra katakan. Ia pun mulai tenang.
“ jadi apa mau kamu.. kamu kan seharusnya sudah mati. Kenapa kamu datangin aku..”
“aku belum mati.. aku belum benar-benar mati.. dan mungkin akan benar-benar mati setelah hari ini.. tapi sebelum aku pergi aku Cuma ingin ketemu kamu..”
“untuk apa?”
“untuk minta maaf atas apa yang uda aku lakukan sama kamu.. semuanya yang bikin kamu nangis dan benci sama aku..”
Angel terdiam..
“aku uda disini sejak sehari lalu dan liat semua yang kamu lakukan, aku benar-benar menyesal untuk bikin kamu sedih.. aku rela untuk kesini karena aku ingin kamu tau aku menyesal dan minta maaf sehingga aku bisa mati dengan tenang..”
Angel pun terharu mendengarkan kata-kata Chandra. Ia sadar perasaan anehnya beberapa hari lalu adalah perbuatan Chandra.
“aku sudah maafin kamu.. kamu gak perlu sampai begini.. sekarang kamu bisa tenang..”
Chandra pun sadar apa yang dikatakan pengasuh, bahwa tidak semua orang bisa menerima kehadirannya dan ia pun sadar angel ketakutan, seperti tidak mengharapan pertemuan itu. Ia pun bergegas pergi.
“Makasih ya Angel. kalau begitu aku pamit ya.. maaf uda bikin kamu kaget..” kata Chandra dengan sedih.
Saat Chandra hendak pergi, Angel berteriak.
“tunggu. Chan.. “teriak angel.
“ya..”
“kamu apa benar-benar belum mati? Kenapa semua orang bilang kamu mati?”
“ceritanya panjang Angel.. tapi lebih baik emang semua berpikir aku mati saja.. rasanya juga mustahil aku hidup lagi.. ini uda hari terakhir aku di dunia ini.. tapi setidaknya aku senang aku bisa mendapatkan maaf dari kamu..” Kata Chandra berlinang air mata
Angel benar-benar tak menyangka Chandra menangis disampingnya. Hal pertama yang ia lihat sepanjang mengenal pria itu.
“Chan ada yang bisa aku lakukan untuk kamu..?”
“rasanya gak ada deh.. paling aku minta tolong sampaikan maaf untuk keluarga aku aja.. dan kalau bisa..” Chandra terdiam
Ia berpikir untuk meminta jasadnya diberikan kepada orang tuanya, akan tetapi itu akan membuat kebingunan lagi dengan kematiannya.
“kalau bisa apa? Kok enggak diterusin..”
“gapapa lupain aja.. oh ya. Selamat ulang tahun ya.. semoga kamu panjang umur dan sukses selalu..”kata Chandra
“makasih.. “kata angel menitihkan air mata..
Chandra jadi bingung kenapa angel menangis.
“kamu kenapa menangis?”
“aku pikir, aku gak akan pernah dengerin lagi ucapan selamat tahun dari kamu dalam hidup aku. Ternyata aku masih bisa dengerin.. aku senang banget.. dulu kamu pernah peluk aku sambil ngucapin ini saat pertama kali kita pacaran, kamu ingat?”
“aku selalu ingat kok..”
“seandainya aku bisa ngerasan pelukan yang dulu..” kata Angel
Chandra mendekati Angel. Angel Menatap wajah pria yang pernah ia cintai tampak berbayang.
“kamu bisa peluk aku sekarang, walau aku Cuma roh. Kamu bisa rasain dari hati kamu. Ayo coba..” ujar Chandra.

Angel pun melayangkan kedua lengannya kepada Chandra walau ia tidak bisa memeluk secara nyata pria itu, tapi ia mencoba merasakan. Chandra mencoba menerima pelukan itu, ia menutup matanya dan angel melakukan hal yang sama. Lalu Chandra berkata.
“ walau kamu gak bisa peluk kamu secara nyata.. tapi aku yakin. Hati ini bisa peluk kamu.. walau aku tidak tau apa yang terjadi saat ini aku bersyukur setidaknya aku bisa pernah mengenal kamu dalam hidupku angel. Terima kasih sudah baik dan maaf menyakiti kamu..””
( di tempat ibadah tiba-tiba api menyala dengan terang. Pengasuh melihat pertanda itu seperti aneh.. ia cemas hidup Chandra di dunia malah akan habis bisa api itu semakin terang. Sedangkan di rumah sakit tubuh hendra beberapa kali naik turun. Suster tampak bingung.)
Angel terdiam melepas pelukan. Lalu Chandra hendak pergi. Lalu angel memanggil sekali lagi.
“Chan.. benar gak ada yang bisa aku lakuin untuk menolong kamu..”
“kamu benar-benar mau nolong aku?”
“aku akan lakukan yang terbaik sebisa aku untuk nolong kamu..”
Chandra menatap wajah Angel.
“ mungkin aku gak akan pernah hidup lagi atau sebaliknya seandainya aku bisa hidup lagi, aku Cuma ingin kamu melakukan beberapa hal untuk aku..?”
“katakan saja aku siap bantu kamu. Apapun itu..?”
Chandra pun menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya. Dari bagaimana bisa ia menjadi koma dan bagaimana sekarang keadaan tubuhnya. Ia mengisahkan semua kepada angel yang benar-benar tak menyangka kejadian begitu buruk terjadi kepada mantan kekasihnya. Sementara Chandra bercerita. Angin kencang dan hujan mulai mengguyur sekitar tempat ibadah. Lilin menjadi semakin cepat padam sepertinya langit pun menghendaki kepergian Chandra dengan cepat. Pengasuh tempat ibadah berusaha menjadi lilin agar tetap menyala walau angin terus berhembus hendak mematikan api di lilin yang menyala..
Angel selesai mendengarkan lalu.

bersambung

12 komentar:

  1. Anonymous2:09 AM

    kapan kelanjutannya?

    ReplyDelete
  2. Bagian 4 nya mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check posting terbarunya yah..

      Sorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)

      Delete
  3. Sangat mirip skali dgn ku,smoga aq tak berakhir sprti ''chandra''
    Ditunggu kelanjutanya...

    ReplyDelete
  4. admin tolong update kentang banget ini ceritanyaaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check posting terbarunya yah..

      Sorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)

      Delete
  5. Admin...please update bab donk..

    ReplyDelete
  6. Admin...please update bab donk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check posting terbarunya yah..

      Sorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)

      Delete
  7. Mana kelanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check posting terbarunya yah..

      Sorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)

      Delete