” setiap orang dalam kehidupan memiliki cara untuk
menentukan akan jadi apa mereka dalam kehidupan dan pada akhirnya hanya
waktulah jawaban daripada segalanya ”agnes davonar
Atas saran suster Candra pun pergi menuju sebuah daerah tempat yang
dikatakan suci. Ternyata tempat itu adalah sebuah rumah yang menyerupai
tempa ibadah klenteng. Chandra mendekat kerumah yang tampak sangat
bersejarah dan kuno itu. Terlihat banyak sekali lilin-lilin menyala.
Seorang pengasuh tampak sedang membersihkan beberapa sisa-sisa dupa yang
habis menyala. Chandra memandang sekitar ruangan yang tampak besar tapi
sepi karena sudah malam.
Pengasuh tua yang berjalan dengan perlahan itu sudah berjaga di
klenteng itu lebih dari tiga generasi. Ia mungkin generasi terakhir yang
mengabdi disana. Saat Chandra hendak masuk keruang tempat ibadah yang
lebih dalam dan tampak suci karena tempat itu berupa rumah dengan
beberapa ruangan ibadah. Bapak itu terdiam. Bapak Pengasuh sadar Chandra
ada disana tapi ia tidak berusaha untuk membuat Chandra sadar bahwa ia
bisa melihatnya.
“katanya ini tempat suci, tapi dengan siapa gue bicara.. bapak tua
ini juga gak mugkin bisa liat gue? ” Tanya Chandra dalam hati.
Chandra yang terdiam mulai iseng melihat pengasuh tanpa kelelahan
membersihan debu asap dupa ia pun menggunakan kekuatan yang ia miliki
untuk membantu pengasuh itu membersihan debu abu sisa dupa. Pengasuh
terkejut dengan kekuatan Chandra dan sadar bahwa mustahil roh biasa bisa
melakukan hal tersebut. Saat bapak pengasuh terdiam. Chandra pun sadar
ia bisa dilihat.
“bapak bisa liat saya ?” Tanya Chandra
“kamu perlu apa anak muda disini. Kembalilah ke alam kamu.. ini tempat suci bukan untuk bermain..”
“saya gak kesini bermain pak. Saya kesini untuk meminta bantuan..”
Sambil membersihkan asap debu. Bapak itu mendengarkan Chandra bicara.
“semua orang yang kesini memang bertujuan untuk meminta bantuan, perlindungan dan ketenangan apa bedanya dengan kamu nak?”
“tapi saya berbeda pak. Saya belum mati..”
Bapak itu melihat Chandra dengan bingung.
“mana mungkin orang belum mati bisa memiliki roh yang bergentayangan..”
Chandra jadi ingat suster untuk menyakinkan bapak itu.
“bapak kenal suster.. suster yang kerja di rumah sakit tak jauh dari
sini. dia yang kasih tau saya. Untuk kesini meminta bantuan..”
Akhirnya bapak itu percaya. Suster adalah orang pertama yang puluhan
tahun lalu sempa dibantu oleh ayahnya yang telah meninggal. Tanpa banyak
bicara Ia meminta Chandra untuk menunggu sampai ia selesai membersihkan
tempat ibadah. Chandra pun membantu. Ketika semua pekerjaan selesai.
Mereka bicara. Chandra menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya
dari awal hingga bagaimana ia bisa tiba di tempat ini. Bapak pengasuh
mendengarkan dengan penuh seksama.
“jadi saya Cuma pengen bisa hidup kembali pak. Supaya bisa menembus semua kesalahan saya..”
“hidup itu ditangan yang maha esa. Bapak tidak bisa berbuat apa-apa..”
“pak.. kalau pun saya harus mati.. itu sudah takdir saya.. bisa
tolong saya untuk nunjukin diri saya seperti yang kata suster itu untuk
satu hari saja.. agar saya bisa minta maaf kepada orang yang pernah saya
sakiti..”
Bapak pengasuh terdiam. Menyerah terhadap permintaan Chandra
“ kamu mungkin tidak akan hidup kembali, tapi kamu bisa menampakan
diri kepada orang yang kamu kehendaki. Orang itu harus orang yang
benar-benar mencintai kamu dengan tulus seperti orang tuamu atau kekasih
yang kamu katakan itu tapi ada resiko yang harus kamu tanggung “
Chandra terdiam..
“ saya rela lakukan apapun asal bisa kembali ke di dunia.. bisakah bapak menolong saya..”
“suster pernah melakukan hal yang sama.. mungkin kamu bisa mencobanya.. tapi kamu harus benar-benar siap..”
“saya siap..”
Bapak pengasuh tempat ibadah pun mengambil sebuah lilin besar. Lilin
yang cukup untuk menerangi satu empat ibadah. Lalu ia berkata.
“lilin ini akan menyala tidak lebih dari 1 hari. tapi ingatlah..
ketika lilin ini mati. .maka roh kamu akan lenyap bersamaan dengan
padamnya lilin ini.. Karena usia roh kamu habis untuk penampakan kamu
kepada orang lain ”
“jadi saya akan mati kalau lilin ini padam..”
“benar.. ketika lilin ini menyala maka tubuh kamu akan bisa
menampakan diri. disaat itulah kamu harus melakukan apa yang ingin kamu
lakukan.. hitunglah waktumu dengan benar dan ingatlah selalu untuk tidak
menemui orang-orang yang tidak bisa menerima kehidupan kamu temuilah
orang yang benar-benar tepat. Seperti tujuan kamu. Karena kamu
memutuskan untuk mempersingkat kehidupan roh kamu dengan lilin ini. ”
“ berat juga ya.. tapi apakah mereka tidak akan kaget melihat saya ya.. ”
“tentu saja mereka kaget.. jadi ya kamu pikirkan lah cara yang terbaik.
“kamu yakin atau tidak?” Tanya bapak itu ulang pada Chandra.
“baiklah saya siap..”
Bapak itu kemudian berdoa dan menyalakan lilin itu dengan api.
Perlahan tubuh Chandra yang kosong mulai tampak berisi dan bercahaya.
Chandra terlihat sangat terkejut dengan dirinya yang Nampak bersinar di
tempat ibadah. Proses itu terjadi begitu cepat.
“sudah selesai sekarang gunakanlah kehidupan kamu untuk kebahagiaan kamu..”
“terima kasih pak.. saya akan gunakan waktu saya dengan baik. andai
saya benar-benar mati di dunia ini.. saya berharap bapak mau mendoakan
ketenangan saya..”
“itu sudah menjadi tugas saya. Selama berjuang anak muda..”
“makasih ya pak, saya tidak akan pernah melupakan kebaikan tempat ini kepada saya..”
“ sudahlah cepat pergi selama kamu melakukan tujuan, saya akan bantu menjaga lilin ini tetap menyala..””
Candra tidak ingin menghabiskan waktunya lilin itu adalah sisa
kehidupan yang ia miliki sebelum rohnya hancur. Ia langsung pergi menuju
tempat dimana ia ingin sekali saja mengatakan kalimat maaf kepada
angel. Sementara bapak pengasuh menjaga lilin kehidupan roh Chandra
tetap menyala.
***
Apartement Angel.
Angel sedang tertidur di meja kerja disamping laptop di kamanrya.
Tampak lampu meja masih menyala di sampingnya. Tiba-tiba ia bermimpi
seperti bertemu Chandra di sebuah tempat yang gelap. Ia
memanggil-manggil Chandra berulang-ulang yang tak meresponnya. Ketika ia
mendekati Chandra wajah Chandra terlihat menyeramkan dan ia pun
terbangun dari mimpi buruknya. Ia bergegas membersihkan wajahnya di
cermin. Mengambil segela air dan memperhatikan waktu masih pukul 2 pagi.
“gua harus pulang ke rumah nyokap.. gak bisa disini lagi.. tempat ini Cuma bikin gua inget hal-hal buruk “
Angel berpikir untuk kembali ke kota ibunya. Ia tidak lagi memiliki
nafsu dan semangat untuk ada di kota yang awalnya hanya ia anggap
kebahagiaan. Apalagi Chandra telah meninggal. Ia pun mulai menuliskan
surat pengunduran dirinya kepada perusahaan tempat ia berkerja. Chandra
muncul di apartemet Angel. Angel baru saja selesai menulis surat
berhenti kerja lalu me-print out kertas itu dan menaruhnya di meja, ia
pergi ke dapur sejenak untuk membuat teh hangat setelah lelah dan mulai
mengantuk.
Chandra memperhatkan surat kerja itu. Lalu merobeknya. Angel kembali
dengan segelas teh hangat ia terkejut melihat ceceran kertas yang
hancur di meja. Ia merinding. Bergemetar ketakutan.
“ siapa?” teriak angel di ruangan.
Chandra pun menunjukan dirinya. Angel terkejut bukan main dan terjatuh di sofa ruangan.
“ Chandra … mana mungkin..”
“ aku tau kamu pasti bingung.. aku bisa jelasin semua ini..”
“enggak ini Cuma mimpi.. pergi kamu ” teriak angel sambil melempat
gelas teh ke arah Chandra tapi tembus melewati tubuhnya dan pecah di
tembok.
“angel.. ini aku.. aku bisa jelasin.. aku minta kamu tenang dulu…”
“ini mimpi—ini mimpi.. “ kata angel sambil mencubit dirinya dan terasa sakit, ia pun menyadari ini bukan mimpi.
Kini mereka saling berhadapan.. Angel menatap Chandra dengan penuh
ketakutan.. Chandra berusaha tenang dan mendekati Angel dengan
perlahan..
“kamu tarik nafas dulu. Coba tenangkan diri kamu.. aku jelasin semuanya..”
Angel mencoba tenang dan melakukan apa yang Chandra katakan. Ia pun mulai tenang.
“ jadi apa mau kamu.. kamu kan seharusnya sudah mati. Kenapa kamu datangin aku..”
“aku belum mati.. aku belum benar-benar mati.. dan mungkin akan
benar-benar mati setelah hari ini.. tapi sebelum aku pergi aku Cuma
ingin ketemu kamu..”
“untuk apa?”
“untuk minta maaf atas apa yang uda aku lakukan sama kamu.. semuanya yang bikin kamu nangis dan benci sama aku..”
Angel terdiam..
“aku uda disini sejak sehari lalu dan liat semua yang kamu lakukan,
aku benar-benar menyesal untuk bikin kamu sedih.. aku rela untuk kesini
karena aku ingin kamu tau aku menyesal dan minta maaf sehingga aku bisa
mati dengan tenang..”
Angel pun terharu mendengarkan kata-kata Chandra. Ia sadar perasaan anehnya beberapa hari lalu adalah perbuatan Chandra.
“aku sudah maafin kamu.. kamu gak perlu sampai begini.. sekarang kamu bisa tenang..”
Chandra pun sadar apa yang dikatakan pengasuh, bahwa tidak semua
orang bisa menerima kehadirannya dan ia pun sadar angel ketakutan,
seperti tidak mengharapan pertemuan itu. Ia pun bergegas pergi.
“Makasih ya Angel. kalau begitu aku pamit ya.. maaf uda bikin kamu kaget..” kata Chandra dengan sedih.
Saat Chandra hendak pergi, Angel berteriak.
“tunggu. Chan.. “teriak angel.
“ya..”
“kamu apa benar-benar belum mati? Kenapa semua orang bilang kamu mati?”
“ceritanya panjang Angel.. tapi lebih baik emang semua berpikir aku
mati saja.. rasanya juga mustahil aku hidup lagi.. ini uda hari terakhir
aku di dunia ini.. tapi setidaknya aku senang aku bisa mendapatkan maaf
dari kamu..” Kata Chandra berlinang air mata
Angel benar-benar tak menyangka Chandra menangis disampingnya. Hal pertama yang ia lihat sepanjang mengenal pria itu.
“Chan ada yang bisa aku lakukan untuk kamu..?”
“rasanya gak ada deh.. paling aku minta tolong sampaikan maaf untuk keluarga aku aja.. dan kalau bisa..” Chandra terdiam
Ia berpikir untuk meminta jasadnya diberikan kepada orang tuanya,
akan tetapi itu akan membuat kebingunan lagi dengan kematiannya.
“kalau bisa apa? Kok enggak diterusin..”
“gapapa lupain aja.. oh ya. Selamat ulang tahun ya.. semoga kamu panjang umur dan sukses selalu..”kata Chandra
“makasih.. “kata angel menitihkan air mata..
Chandra jadi bingung kenapa angel menangis.
“kamu kenapa menangis?”
“aku pikir, aku gak akan pernah dengerin lagi ucapan selamat tahun
dari kamu dalam hidup aku. Ternyata aku masih bisa dengerin.. aku senang
banget.. dulu kamu pernah peluk aku sambil ngucapin ini saat pertama
kali kita pacaran, kamu ingat?”
“aku selalu ingat kok..”
“seandainya aku bisa ngerasan pelukan yang dulu..” kata Angel
Chandra mendekati Angel. Angel Menatap wajah pria yang pernah ia cintai tampak berbayang.
“kamu bisa peluk aku sekarang, walau aku Cuma roh. Kamu bisa rasain dari hati kamu. Ayo coba..” ujar Chandra.
Angel pun melayangkan kedua lengannya kepada Chandra walau ia tidak
bisa memeluk secara nyata pria itu, tapi ia mencoba merasakan. Chandra
mencoba menerima pelukan itu, ia menutup matanya dan angel melakukan hal
yang sama. Lalu Chandra berkata.
“ walau kamu gak bisa peluk kamu secara nyata.. tapi aku yakin. Hati
ini bisa peluk kamu.. walau aku tidak tau apa yang terjadi saat ini aku
bersyukur setidaknya aku bisa pernah mengenal kamu dalam hidupku angel.
Terima kasih sudah baik dan maaf menyakiti kamu..””
( di tempat ibadah tiba-tiba api menyala dengan terang. Pengasuh
melihat pertanda itu seperti aneh.. ia cemas hidup Chandra di dunia
malah akan habis bisa api itu semakin terang. Sedangkan di rumah sakit
tubuh hendra beberapa kali naik turun. Suster tampak bingung.)
Angel terdiam melepas pelukan. Lalu Chandra hendak pergi. Lalu angel memanggil sekali lagi.
“Chan.. benar gak ada yang bisa aku lakuin untuk menolong kamu..”
“kamu benar-benar mau nolong aku?”
“aku akan lakukan yang terbaik sebisa aku untuk nolong kamu..”
Chandra menatap wajah Angel.
“ mungkin aku gak akan pernah hidup lagi atau sebaliknya seandainya
aku bisa hidup lagi, aku Cuma ingin kamu melakukan beberapa hal untuk
aku..?”
“katakan saja aku siap bantu kamu. Apapun itu..?”
Chandra pun menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya. Dari
bagaimana bisa ia menjadi koma dan bagaimana sekarang keadaan tubuhnya.
Ia mengisahkan semua kepada angel yang benar-benar tak menyangka
kejadian begitu buruk terjadi kepada mantan kekasihnya. Sementara
Chandra bercerita. Angin kencang dan hujan mulai mengguyur sekitar
tempat ibadah. Lilin menjadi semakin cepat padam sepertinya langit pun
menghendaki kepergian Chandra dengan cepat. Pengasuh tempat ibadah
berusaha menjadi lilin agar tetap menyala walau angin terus berhembus
hendak mematikan api di lilin yang menyala..
Angel selesai mendengarkan lalu.
bersambung
kapan kelanjutannya?
ReplyDeleteBagian 4 nya mana?
ReplyDeleteCheck posting terbarunya yah..
DeleteSorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)
??
ReplyDeleteSangat mirip skali dgn ku,smoga aq tak berakhir sprti ''chandra''
ReplyDeleteDitunggu kelanjutanya...
admin tolong update kentang banget ini ceritanyaaaaa
ReplyDeleteCheck posting terbarunya yah..
DeleteSorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)
Admin...please update bab donk..
ReplyDeleteAdmin...please update bab donk..
ReplyDeleteCheck posting terbarunya yah..
DeleteSorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)
Mana kelanjutannya
ReplyDeleteCheck posting terbarunya yah..
DeleteSorry dah lama gal posting, karma kesibukan di RL :)