” Masa lalu adalah pilihan yang kita lalui sedangkan masa depan adalah pilihan yang kita tentukan” agnes davonar
”
Sebuah kisah cinta antara Angel seorang gadis lumpuh dan Martin seorang
penderita AIDS, Bagaimana mereka menunjukkan pada dunia, Tidak ada yang
berbeda dengan apa yang orang lihat, mereka hanyalah manusia yang
berusaha untuk diakui sebagai bagian dari masyarakat”
Tentang Angel.
Seorang gadis berusia 23 tahun. Bekerja sebagai sekretaris sebuah
perusahaan seluler. Ia memiliki seorang kekasih bernama Hendra. Angel
begitu bergembira saat pulang dan memeluk ibunya.
“ Bu, Hendra akan melamarku malam ini dan kami akan bertemu di taman
kota, tempat dimana pertama kali bertemu..” kata Angel pada ibunya.
“ Bagaimana kamu yakin nak?”
“ Tentu saja aku yakin, sebab kami sudah merencanakan itu, dan Hendra bilang malam ini iya akan melamarku..”
“ Kalau begitu lekaslah kamu pergi dan berganti pakaian terbaikmu..”
Angel bergembira malam yang ia tunggu selama mereka berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.
Tentang Martin.
Martin berumur 25 tahun. Pria playboy dan terlahir dari keluarga
jutawan.Jam menunjukan pukul 7 malam. Tiba-tiba pintu kamarnya terdengar
ketukan. Martin sedang tertidur, ia bangun dan membuka pintu dengan
wajah kesel. Seorang aju dan ayahnya terlihat didepan pintu.
“ Kenapa sih? Ganggu orang tidur aja..!!!”
“ Maaf tuan, Ayah anda sudah menunggu di ruang tamu untuk makan malam keluarga.”
“ Bilang padanya, aku ada dibawah sebentar lagi..” Kata Martin tidak melawan.
Ajudan itu pergi, Martin merapikan mukanya yang kusut karena semalam
ia baru saja pergi dugem dan pulang pukul 7pagi, setelah rapi ia pun
langsung ke bawah menemui ayahnya di meja makan. Bersama ibu dan adiknya
Sheila.Ia duduk begitu saja.
“ Begini cara kamu membesarkan anakmu? Pagi jadi malam, malam jadi pagi. “ kata ayah ketus.
“ Sudahlah pak, Martin ayo makan.”
Dengan setengah hati martin makan. Tapi baru mencicipi sedikit
sarapan. Ia sudah menghilang dengan wajah kesel ayahnya. Martin pergi
dengan mobil BMWnya menelusuri jalan yang sudah penuh dengan lampu warna
warni. Kota ini akan merayakan natal dalam waktu beberapa hari lagi.Ia
hanya berujar dalam hati.
“ Ayahku kaya, untuk apa berkerja. Tujuh turunan pun tidak akan pernah habis.”
Seorang gadis menelepon padanya. Tampaknya gadis itu adalah
incarannya untuk malam ini, Mereka tampak asyik sibuk berbicara
bersamaan, DIitengah jalan.
Kembali ke Angel.
Ibunya sudah berdiri di depan pintu. Angel menyalakan motor vespanya. Lengkap dengan pakaian terbaiknya.
“ Aku pergi dulu ya..”
“ Kenapa tidak kamu minta di jemput saja.” Tanya ibunya.
“ Tidak apa bu, Hendra langsung pulang kerja. Kan nanti kena macet.
Lagi pula aku ingin pergi masing-masing saja. Jadi bertemu disana.”
“ Ya, sudah nak. Hati hati ya.”
Angel pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi dalam hari terindahnya.
Kembali ke Martin.
Martin tampak tertawa, gadis itu membiuskan kata-kata indah di
telinganya. Ia selalu ingat jika ia bisa memberikan apapun yang
diinginkan oleh gadis yang menyukainya, ia rela memberikan uang ,
permata ataupun emas yang diingkan. Saat ia berjalan, ia tidak menyadari
lampu merah diatasnya. sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Martin
terkejut, mobilnya melaju. Menabrak vespa itu hingga terpental. 10 meter
jauhnya. Yang ia ingat, seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya
risau, apakah ia harus melihat korban itu. Atau melarikan diri, tapi ia
tau. Bila ia mendekat, maka ia akan membuat masalah dengan dirinya
sendiri diantara kerumunan orang yang mulai mendekati korban.
Ia pun memutuskan satu kenyataan— lari dari kejadian itu.
Tentang Hendra.
Ia menunggu tanpa adanya kejelasan ditaman. Hatinya cemas, ia mencoba
menelepon Angel berulang-ulang tapi sama sekali tidak diangkat. Satu
jam berlalu, hatinya mulai cemas. Ia berpikir, Angel menolak dirinya.
Hingga ia menelepon terakhir kali dan mendapatkan suara asing, suara
seorang pria yang mengatakan kalau gadis yang memiliki hendphone itu.
Sedang dirawat dalam ruangan unit darurat. Ia langsung menuju rumah
sakit, menyimpan cincin tunangan untuk Angel. Saat ia tiba, ibu Angel
tampak berdiri dengan tangisan khawatir.
Kembali ke Martin.
Ia mulai sadar, banyak saksi yang melihatnya dengan nomor mobilnya.
Ia ceritakan masalah ini kepada ayahnya. Ayah meminta ia bertanggung
jawab, tapi ibunya menolak. Ia sadar putranya bisa berada di penjara
bila ia menyerahkan diri. Uang tidak berarti bagi putranya untuk lepas
dari Penjara. Satu keputusan saat itu juga. Martin harus pergi keluar
negeri. Melarikan diri dan membuat alibi dengan orang lain yang berada
di mobil, dengan uang ayahnya bisa membayar orang lain untuk
berpura-pura mengaku melakukan perbuatan yang tidak ia lakukan.
Natal terlewatkan dengan masalah diantara ketiganya. Hendra bersedih
dengan keadaan kekasihnya. Angel tidak pernah tau keadaanya, Martin
melarikan diri dengan rasa gundah dan bersalah.
2 bulan berlalu.
Angel masih berada di rumah sakit. Ia mulai sadar, tapi kakinya telah
dinyatakan hilang. Ia harus mengalami kelumpuhan di kedua kakinya.
Hendra menemani kekasihnya. Memberikan dukungan batin dan kekuatan yang
tidak bisa Angel bayangkan untuk hidup. Angel pun berusaha menerima
kenyataan kini ia cacat.
Martin berada di Australia menghabiskan waktunya dengan minum dan minum untuk melepas kegelisahan hatinya.
6 bulan berlalu.
Angel berdiri untuk pertama kalinya dari kursi roda. Hendra menopang
kakinya untuk berjalan. Walaupun merasa berat di hatinya. Ia sadar ia
tidak akan pernah menjadi normal.
Martin semakin gelisah, ia ingin pulang. Ibunya bilang padanya
tunggulah hingga 6 bulan ke depan. Hanya satu yang ingin ia tanyakan
“ Ibu bagaimana keadaan korban yang aku tabrak?”
“ Dia tidak mati, ia masih hidup.”
“ Syukurlah, tapi aku tetap ingin tau.”
“ Kamu akan tau kelak bila kamu pulang, lebih baik kamu tetap disana hingga kasus ini ditutup.”
1 tahun berlalu.
Angel mulai bisa berjalan dengan menggerakan kursi roda lewat
tangannya. Hendra mengajaknya untuk bertemu orang tuanya. Apa yang ia
dapatkan saat ia sedang duduk di sofa ruang tamu. Tanpa sengaja ia
mendengar apa yang ibu Hendra katakan.
“ Ibu tidak ingin punya menantu lumpuh dan cacat seperti itu.”
“ Ibu kenapa bilang begitu, bagaimanapun dia adalah Angel yang sama, sama seperti saat aku membawanya pertama kali.”
“ Berbeda. Ia gadis cacat.. bukan gadis cantik yang dulu kamu bawah.”
Keduanya bicara, dan Angel mendengar. Ketika mereka sadar. Angel telah mengatakan satu hal yang begitu berat untuknya.
“ Maafkan aku, mulai saat ini aku akan melepaskan Hendra untuk selamanya.”
Hendra berusaha untuk tetap bertahan, tapi akhirnya ia pun menerima keputusan Angel.
Martin telah kembali setelah ia mendapatkan kepastian kalau kasusnya
telah kelar dengan orag lain yang bersedia mengantikan dirinya di
penjara.
***
Angel mencoba untuk bekerja normal. Ia tidak akan ditolak di kantor
lamanya, tapi dengan kaki yang pincang dan terkadang harus mengunakan
kursi roda. Ia merasa seperti seorang yang tak berguna, hanya bisa
merepotkan siapapun. Ketika ingin naik escalator ataupun menaikin tangga
semuanya terasa berat. Setiap malam ia hanya bisa menangis, melihat
keadaanya, ibunya menyadari keadaan putrinya, hatinya pun perih tapi
hanya bisa berharap tuhan memberikan kekuatan untuk anak semata
wayangnya setelah ayah Angel meningal.
Martin berhasil mendapatkan apa yang ia ingin tau, tentang korban
yang selalu membayangin dirinya. Dan sumber informasinya mengatakan
tentang gadis itu. Ia mendapatkan kantor Angel. Ia segera menuju kantor
itu yang ternyata merupakan bagian dari perusahaan ayahnya. Saat itu ia
melihat Angel tampak berusaha menaiki tangga. Hatinya tergerak untuk
mendekat. Membantu mendorong kursi rodanya.
“ Terima kasih..” Kata Angel padanya.
Martin terdiam, hatinya begitu pilu melihat Angel begitu cantik tapi jadi cacat karenanya.
“ Tidak masalah.”
“ Kamu kerja dikantor ini lantai berapa?”
“ Lantai 3.”
“ Kamu?” Tanya Angel balik.
Martin bingung menjawab pertanyaan Angel, ia tidak pernah berkerja hingga akhirnya ia mengarang sebuah kisah.
“ Aku baru kerja disini, di lantai dua,”
“ Oh ya..:”
“ Andai saja aku di lantai satu, pasti aku ga perlu repotin orang hehehe. Jadi ga enak hati..” kata Angel.
Meraka tiba di eskalator. Sekali lagi Angel mencucapkan terima kasih
pada pria itu.Martin pulang saayt itu pula dengan wajah bersedih. Ia
ingin menangis melihat dosa yang ia lakukan pada Angel. Ia pulang
kerumah ayahnya dan meminta perkerjaan di kantor itu. Ayahnya begitu
heran dengan sikap putranya tapi menerima keputusan Martin. Ia langsung
menjadi direktu dalam perusahaan itu. Dalam satu hari ia memutusan untuk
memindahkan kantor dimana Angel bekerja dari lantai 3 ke 1. Setiap
harinya ia selalu memandangin Angel saat ia bisa, ia tak pernah
mengalami satu keadaan yang begtu sulit dalam hidupnya. Ia memutuskan
untuk mendekati Angel, mencoba untuk mengatakan satu kejujuran yang tak
bisa ia ucapkan saat ini. Tentang hal yang membuat Angel menjadi seperti
saat ini.
Dari hari ke hari, mereka semakin dekat. Martin membuat banyak
kemudahan di kantor untuk Angel agar bisa mengunakan kursi rodanya
secara bebas. Ia makan bersama Angel di kantin yang tidak pernah ia
jamah sebelumnya. Mengenang sosok Angel yang berhati mulia, sosok yang
rendah hati dan menerima kenyataan hidupnya sebagai gadis cacat.Suatu
hari karena bosan, Martin mengajak Angel untuk makan di luar.
“ Makan denganku di luar? Tidak salah kamu kan direktur disini?”
“ Emangnya direktur tidak boleh makan bersama kamu.”
“ Bukan begitu, aku hanya takut merepotkan direktur bila jalan
bersamaku. Kota ini tidak ramah dengan kursi roda, aku tidak ingin
merepotkan direktur bila jalan bersamaku hingga harus mendorong kursi
ini.”
“ Tenang saja, ayo katakan apa yang ingin kamu makan, ini perintah dari Direktur jangan pernah menolak!!”
“ Baiklah. Aku ingin makan Sushi Tei, sungguh aku sudah lama tidak pernah makan disana.”
“ Kalau begitu ayo kita makan.”
Mendengar Angel ingin makan sushi tei, Martin langsung meminta ajudan
ayahnya untuk membooking semua kursi yang ada di restorant itu hanya
untuk mereka. Ketika Angel tiba di sushi tei, ia terkejut melihat
restorant itu hanya ada mereka berdua. Ia hanya mendengar kata terakhir
Martin.
“ Makanlah semua yang kamu inginkan..”
Mereka pun makan dengan lahap. Martin begitu menikmati keadaanya
bersama Angel, hingga mereka menyadari kalau natal akan datang dalam
beberapa minggu lagi.
“ Kalau natal nanti, apa yang kamu inginkan Angel.”
“ Aku kalau natal selalu meminta banyak hal, tapi sayangnya tidak pernah terjadi tuh. “
“ Kalau begitu katakan lah, aku ingin tau..”
“ Sungguh kamu ingin tau?”
“ Tentu saja aku ingin tau.. ayolah sebutkan.”
“ Aku ingin bisa berjalan lagi..”
Hendra tertegun, hatinya miris dan wajahnya menunduk.Tadinya ia
berpikir ingin memberikah hadiah kepada Angel, apapun yang Angel
inginkan. Kini mendengar permintaan sulit itu, ia bersedih.
“ Adakah hal lain yang bisa kamu katakan selain itu,?”
“ Tidak ada, aku tidak ingin meminta soalnya. Kamu tahu tahun lalu
ketika aku sudah meminta eh tiba-tiba malah ga pernah terjadi..”
“ Kalau boleh tau, kamu tahun lalu minta apa?”
Angel tertunduk, ia sadar natal tahun lalu begitu kelabu, ia meminta Hendra meminangnya dan semua benar-benar gagal.
“ Aku tidak bisa katakan, itu sudah menjadi masa lalu, kalau kamu? Katakan dong apa yang kamu mau?”
Martin mendekat kepada Angel, matanya tampak serius.
“ Aku tidak ingin apa-apa selain hanya bisa melihatmu tersenyum. Itu cukup buatku.”
Angel pun tertawa. Mereka melewatkan makan siang itu begitu
gembiranya. Setelah makan siang, Angel turun ke loby. Saat itu Martin
hendak menggendong tubuh Angel mobil. Tanpa sengaja Angel melihat Hendra
sedang bersama wanita lain melewati mereka. Angel terdiam melihat
mantan kekasihnya, Begitu pun Hendra. Hanya Martin dan kekasih Hendra
yang tak mengerti apa yang membuat keduanya saling bertatapan.
Hendra pun berjalan dan masuk ke mobil. Angel melihat Hendra pergi
darinya. Ketika ia di mobil, ia menangis. Martin begitu bingung. Dan
bertanya apa yang terjadi. Angel pun mengatakan satu hal tentang natal
tahun lalu dan harapannya.
“ Aku ingin menikah, tapi kekasihku tidak bisa karena aku sudah menjadi cacat..”
Martin hanya terdiam, hatinya semakin tak berdaya.
****
Natal telah tiba, Martin mulai mengerti satu alasannya untuk menjadi
seorang pria pada utuhnya. Ia memberikan hadiah kepada Angel, sebuah
hadiah yang mungkin terlalu berharga untuk Angel. Sebuah kalung berlian
di leher Angel. Martin menyadari satu hal, ia mulai mencintai Angel. Ada
yang harus ia katakan di acara makan malam natal bersama mereka. Di
atas meja makan dengan lilin merah menyala, Martin menyatakan cinta
kepada Angel.
“ Apakah kamu yakin ingin menjadi kekasih dari seorang gadis cacat sepertiku?
“ Aku berjanji dalam hatiku dan atas nama Tuhan kalau, aku
bersungguh-sungguh ingin menjadi bagian dalam hidupmu Angel, apapun yang
terjadi dengan keadaanmu, kamu adalah gadis yang kuinginkan dalam
hidupku, sekarang dan selamanya.”
Kalimat itu membuat Angel begitu bahagia, walaupun ia ragu pada
awalnya. Pada akhirnya Martin benar-benar membuktikan satu hal kepada
Angel. Ia benar-benar mencintai gadis itu.Mereka pun berpacaran secara
resmi. Keluarga Martin yang tidak pernah melihat Martin demikian
berubahnya dalam hidup menyambut kegembiraan putranya begitu
bahagia.Suatu ketika dimalam hari, Angel merasakan kuasa Tuhan,
tiba-tiba jari kakinya mampu bergerak. Ia mulai menyadari satu hal,
kalau ia mulai bisa merasakan kakinya kembali setela lama lumpuh tanpa
bergerak.
Martin tidak pernah mengerti. Mengapa tubuhnya semakin lama semakin
lemas. Hingga akhirnya ia jatuh sakit. Ia terdampar di rumah sakit.
Angel datang dan membuat keluarga martin begitu terkejut.
“ Siapa dia ?” Tanya ibu Martin pada Martin yang terbaring ketika Angel bersamanya.
“ Ini kekasihku bu..”
Keluarga Martin terdiam. Ia tidak pernah meyangka kalau anaknya punya
pacar yang cacat. Semua bisa menebak kalau tentu saja keluarga martin
tidak pernah bisa menerima hubungan mereka. Tapi Martin tidak peduli.
Saat itu, setelah kelua dari rumah sakit. Ia benar-benar mendapatka
hadiah terburuk dalam hidupnya. Martin positif HIV. Sebuah kenyataan
yang begitu pahit dalam hidupnya, ntah gadis mana yang ia tidurin dan
menularkan penyakit itu padanya.
Ia paham hidupnya seperti kiamat. Tapi dalam kesempatan itu, ia terus
berjuang untuk hidup. Angel mengatakan pada Martin kalau kakinya mulai
bisa bergerak. Martin melihat itu sebagai keajaiban, ia pun pergi
memeriksa keadaan kaki Angel dan dokter mengatakan kemungkian sembuh
normal adalah 20 persen. Berita yang indah untuk Angel, tapi sayangnya
dokter mengatan harus segera dilakukan operasi untuk membuat kakinya
menjadi normal karena ada beberapa bagian urat pada kaki angel yang
harus di ganti.
Martin memutuskan untuk membawa Angel ke rumah sakit terbaik di
dunia. Angel menolak pada awalnya tapi inilah yang terjadi di malam
sebelum itu semua terjadi.
“ Angel, aku selalu ingat keinginan kamu di hari natal. Kamu ingin
berjalan. Tuhan telah mendengarkan impianmu itu, sekaranglah jalanmu.
Kamu harus ikut aku pergi. Lakukan ini untuk kebahagiaanmu, jangan
pikirkan biayanya karena aku bisa membantu.”
“ Tapi kamu terlalu baik untukku, aku tidak ingin berhutang budi.”
“ Kamu tau, aku punya keinginan permintaan natal juga. Kamu ingin tau?” jelas Martin.
“ OK katakan.”
“ Aku ingin kelak meihat kamu berjalan dan aku bisa bahagia bersamamu setelah itu dan..?”
“ Dan apa?”
“ Akan kukatakan kalau kamu sudah mau ikut aku ke untuk menyembuhkan kakimu,”
“ Baiklah..”
Mereka pun berangkat. 3 bulan sebelum natal. Operasi berjala dengan
baik, tapi keadaan martin yang terlalu lelah membuatnya semakin
buruk.Tapi lelahnya itu dibayar dengan semangat angel yang ingin sembuh
dan berjala di saat natal. Semua terjadi, semua yang dilakukan dokter
berhasil. Angel pun sembuh, ia mulai bisa berjalan dengan perlahan.
Martin yang setia menjaganya selalu ada disampingnya.;
Hingga natal pun tiba. Angel berdua dengan martin. Di sebuah tempat
yang indah., wajah martn begitu pucat. Martin pun meneruskan apa yang
hendak ia katakan kepada Angel sesaat sebelum Angel di operasi.
“ aku sudah maafkan kamu sejak kita bertemu..?” kata Angel yang membuat Martin bingung.
“ Kamu maafkan untuk apa?”
“ Kamu tidak perlu katakana apapun, aku sudah memaafkan dan mencintai kamu dengan setulus hatiku.”
“ Angel, bagaimana kamu bisa tau?”
“ Aku tidak akan pernah lupa kejadian itu, sesaat sebelum kejadian itu aku melihatmu. Walau samar-samar aku bisa tau itu kamu.”
“ Aku benar-benar menyesal Angel, maafkan aku..”
“ Lupakan semuanya Martin. Aku selalu menerima keadaan ini sebagai takdir.”
“ Angel ada satu hal lagi yang ingin kamu tau..”
“ Katakan Martin?”
“ Aku positif HIV..”
Angel terdiam. Dan ia mengatakan satu hal untuk martin.
“ Ketika kamu melihatku sebagai gadis cacat, kamu tidak pernah merasa
malu ataupun merasa takut bila aku merepotkan kamu. Aku begitu
tersentuh, setiap manusia memiliki sisi yang tak bisa ia hindarkan
tentang ketakutan akan petaka. Tapi kamu berbeda Martin, kamu
menyadarkan aku untuk kuat, oleh karena itu, walaupun kamu menderita
HIV, kini saatnya aku melakukab hal yang sama!”
“ Kenapa kamu mau? Kamu tidak takut padaku.”
“ Karena inilah takdir kita, apapun yang terjadi dengan keadaanmu.
Kamu adalah bagian dalam hidupku yang akan selalu ada. Aku akan selalu
ada disampingmu..”
Martin dan Angel menikah beberapa bulan kemudian. Setahun kemudian
Angel sudah bisa berjalan tanpa tongkat, dua tahun kemudian. Mereka
melahirkan anak dengan ajaibnya normal tanpa penyakit apapun. Tiga tahun
kemudian di natal 2009., Martin meninggal karena penyakitnya.
Seperti kata Angel
“ Bagaimanapun keadaan kita dan siapapun yang memiliki keadaan sulit,
janganlah merasa kamu akan sulit karenanya. Karena kita tidak bisa
memilih apapun dalam hidup kita, selain bertanggung jawab terhadap apa
yang kita lakukan di masa lalu. Tapi percayalah masa depan akan indah
bila kita beusaha untuk menerima keadaan kita.”
Kupersembahkan kisah ini untuk semua penderita AIDS di dunia,
percayalah kalian adalah makluk tuhan yang paling bahagia dengan keadaan
apapun.
Untuk sahabatku yang telah pergi dengan keadaan sama, aku merindukanmu.
Agnes davonar
Tamat.
my last love it’s indonesia best seller novel 2010
Hai, Aku baca ini cerita. Sangat mengharukan, aku menyukai cerbung ini. By; @JahwaWulandari :')
ReplyDeleteAgnes Davonar selalu memiliki kisah yang menginspirasi
ReplyDeletethanks gan artikelnya.
ReplyDeletekak,keren ceritanya izin share ya
ReplyDeleteditunggu mampir kembalinya :)
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
ReplyDeleteSITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!